Setiap jengkal langkahku tak terlepas darinya
Aku yang masih kecil dan mungil tak pernah tau arti dunia
Dia mengajariku, membacakan dongeng-dongeng sebelum aku tidur. Menginsipirasi dan mengimajinasi
Dia juga yang setiap hari memaksa raga tuk bekerja
Kobaran semangat dalam jiwanya tak pernah padam
Ia jualah yang menyulutkan api itu padaku
Aku yang masih lugu tak pernah tau
Kini aku dewasa mulai memainkan peranku dalam lingkaran dunia
Namun idolaku bukanlah yang dulu
Jiwa dan raganya bukan seperti symbol libra
Dalam diam aku tak pernah menangis
Dalam tangis aku tak pernah tertawa
Dan dalam tawa slalu ada namanya, wajahnya dan dirinya
Aku bukan manusia super, Tuhan
Aku terlihat tegar namun apa tak boleh jika dibelakang aku merintih?
Kau boleh ambil semuanya dariku tapi jangan ambil separuh nafasku
Separuh yang ada dalam hidupnya
Aku tak bisa merasakan sakitnya, lukanya, perihnya.
Namun aku menahan tangisku untuk dia
Langit boleh hadirkan hujan kapanpun kau mau
Tapi jangan biarkan sosoknya berlalu
Dia harus di sampingku mengajariku seperti dulu
Mimpiku ini adalah mimpinya
Tak boleh membuat kecewa. Semua kan jadi nyata
My F
Apa kau tak ingin melihat hajar aswad? Tunggulah waktu akan mengantarkanmu kesana
Tuhan
Aku memang tak bisa mengubah abu-abu menjadi ungu. Namun alangkah lebih baik jika kuning dan hijau menjadi biru?
Terima kasih Tuhan tlah menghadirkan mejikuhibiniu dalam hidupku.
Lasem, 19 Januari 2013
12:19
Phyne