dingin
rasa ini kembali menyeruak hadir
terbesit sebuah harapan di masa silam
dingin
aku merasakannya lagi
kali ini
lebih dengin lagi
dingin
malam ini memandang rembulan
berproses menuju gerhana yang sempurna
dingin
rasa itu layaknya gerhana
semakin lama semakin merasuk ke jiwa
perlahan namun pasti menyita semua perhatian selama ini
dingin
aku tau kau akan pergi
meninggalkan rasa yg anomally
semakin kurasa dingin semakin aku tak ingin melepasnya
belajar menerima realita
semua sempurna ketika kau ikuti alur dalam peta
dingin kau akan pergi?
malam ini kumohon temani
sejenak kurasakan semilir angin dibawah cahaya rembulan yang semakin lama kian memudar
Perantauan di bawah gerhana bulan, 08 Oktober 2014 10:06
VN
terkadang hidup ini terasa bahagia
ketika bertemu dengan seseorang yang tak lagi mengekang kita
menjadi apa adanya
mengajarkan untuk bermimpi lagi
tapi di sisi lain lantas bertanya?
sebagai apakah?
kala itu aku tau
kau menganggapku lebih dari itu
mungkin kau berfikir aku lebih baik
tak pantas denganmu
kau pernah mengatakannya
cinta tak seharusnya menggunakan logika
biar hati yang bicara
mendadak kau seperti orang lain
denganku tak seakrab dulu
aku tau
bagimu, aku hanya pengganggu mimpimu
atau mungkin ada sebuah makna dari kepergianmu?
memintaku untuk menunggu?
dibatas waktu yang tak tentu
ataukah semua ini hanya candamu?
ini yang aku benci dari pertemuan
ketika muncul harapan
justru kau sendiri yang menghancurkan
sengajakah menjatuhkan?
dan kini aku bisa apa?
melanjutkan hidupku dan kembali membangun mimpi tanpamu
bersikap biasa saja seolah-olah tak pernah terjadi apa-apa diantara kita
akan kulakukan demi kebaikan dan atas nama keikhlasan
melepaskan
bisa saja menyakitkan
tapi amat membahagiakan ketika kamu menerimanya
ketika kamu tau ada sebuah makna di dalamnya
masih terbesit dalam ingatanku
malam itu
kau pernah berkata
Jika kau menjadi istri seorang negarawan, siaplah hidup sengsara. karena dia bukan sekedar politisi yang gemerlap dengan duniawi, dia mengabdi untuk negeri yang ia cintai
suatu ketidakmungkinan yang selalu aku semogakan
suatu hari nanti jika kau membacanya, aku harap kau semakin mengerti
menjauhiku bukan caramu dan bukan keinginanmu
tapi sebuah ego dari prinsip hidupmu (M.ASN)
Lasem, 5 Okt 2014 11:23
VN
ketika bertemu dengan seseorang yang tak lagi mengekang kita
menjadi apa adanya
mengajarkan untuk bermimpi lagi
tapi di sisi lain lantas bertanya?
sebagai apakah?
kala itu aku tau
kau menganggapku lebih dari itu
mungkin kau berfikir aku lebih baik
tak pantas denganmu
kau pernah mengatakannya
cinta tak seharusnya menggunakan logika
biar hati yang bicara
mendadak kau seperti orang lain
denganku tak seakrab dulu
aku tau
bagimu, aku hanya pengganggu mimpimu
atau mungkin ada sebuah makna dari kepergianmu?
memintaku untuk menunggu?
dibatas waktu yang tak tentu
ataukah semua ini hanya candamu?
ini yang aku benci dari pertemuan
ketika muncul harapan
justru kau sendiri yang menghancurkan
sengajakah menjatuhkan?
dan kini aku bisa apa?
melanjutkan hidupku dan kembali membangun mimpi tanpamu
bersikap biasa saja seolah-olah tak pernah terjadi apa-apa diantara kita
akan kulakukan demi kebaikan dan atas nama keikhlasan
melepaskan
bisa saja menyakitkan
tapi amat membahagiakan ketika kamu menerimanya
ketika kamu tau ada sebuah makna di dalamnya
masih terbesit dalam ingatanku
malam itu
kau pernah berkata
Jika kau menjadi istri seorang negarawan, siaplah hidup sengsara. karena dia bukan sekedar politisi yang gemerlap dengan duniawi, dia mengabdi untuk negeri yang ia cintai
suatu ketidakmungkinan yang selalu aku semogakan
suatu hari nanti jika kau membacanya, aku harap kau semakin mengerti
menjauhiku bukan caramu dan bukan keinginanmu
tapi sebuah ego dari prinsip hidupmu (M.ASN)
Lasem, 5 Okt 2014 11:23
VN
tak kusangka
kenapa tak sedikitpun aku berfikir tentang itu?
aku hanya pelarian atas ketidakberdayaan dirimu
aku masa lalumu
yang kau pungut kembali untuk bersanding denganmu
kupikir semua adalah istimewa padahal hina
logika kenapa tak bisa bekerja
saat cinta yang berbicara dan mengendalikannya
komitmen untuk bersama apakah hanya gurauan semata
kau tak pernah serius memikirkannya?
Iya? katakan bahwa semua benar adanya!
aku hanya rumah singgah tempat berteduh
saat panas yang membakarmu telah berhasil kuredakan
kau pergi
saat hujan membasahi, kau kembali, berteduh lagi
merawatmu kembali atas dasar cinta
aku sudah tak tahan kau permainkan semua ini
aku pergi?
pengabaian ini meninggalkan sakit hati
aku akan pergi karena kau sanggup mengurus dirimu sendiri
awalnya kau menahanku
tapi tak berlaku
salahkan saja semuanya. bisakan kau lihat kaca?
tatap wajahmu? apakah sempurna?
karena aku sakit, aku tak tahan lagi. aku mohon biar aku pergi dan aku berharap kau berubah tak seperti dulu lagi
namun kau mengizinkan aku pergi, saat kau temui penghibur hati
yang mencairkan kebekuan hatimu
kini aku tau
aku memang rumah singgah yang tak pernah kau tinggali
kenapa tak sedikitpun aku berfikir tentang itu?
aku hanya pelarian atas ketidakberdayaan dirimu
aku masa lalumu
yang kau pungut kembali untuk bersanding denganmu
kupikir semua adalah istimewa padahal hina
logika kenapa tak bisa bekerja
saat cinta yang berbicara dan mengendalikannya
komitmen untuk bersama apakah hanya gurauan semata
kau tak pernah serius memikirkannya?
Iya? katakan bahwa semua benar adanya!
aku hanya rumah singgah tempat berteduh
saat panas yang membakarmu telah berhasil kuredakan
kau pergi
saat hujan membasahi, kau kembali, berteduh lagi
merawatmu kembali atas dasar cinta
aku sudah tak tahan kau permainkan semua ini
aku pergi?
pengabaian ini meninggalkan sakit hati
aku akan pergi karena kau sanggup mengurus dirimu sendiri
awalnya kau menahanku
tapi tak berlaku
salahkan saja semuanya. bisakan kau lihat kaca?
tatap wajahmu? apakah sempurna?
karena aku sakit, aku tak tahan lagi. aku mohon biar aku pergi dan aku berharap kau berubah tak seperti dulu lagi
namun kau mengizinkan aku pergi, saat kau temui penghibur hati
yang mencairkan kebekuan hatimu
kini aku tau
aku memang rumah singgah yang tak pernah kau tinggali
rasa sakit ini terlalu abadi
aku mencoba sekeras hati, berusaha semampuku
move on. move up. move away
semakin aku melupakanmu maka semakin aku mengingatmu
dua setengah tahun perjalanan ini begitu menggetarkan hati
bagaimana mungkin melupakan dua setengah tahun lamanya dalam waktu singkat?
masih ingat malam itu
dengan mudahnya kau menyalahkan jarak
bisakah kau menyadarinya?
bukan jarak, bukan aku, bukan kamu
pengabaian ataukah pengkhianatan?
ah biarlah cukup kamu yang tau
simpan baik-baik rahasiamu. Mungkin lebih baik aku tidak tau agar tak semakin membencimu dan menyalahkan semua padamu
aku mencoba sekeras hati, berusaha semampuku
move on. move up. move away
semakin aku melupakanmu maka semakin aku mengingatmu
dua setengah tahun perjalanan ini begitu menggetarkan hati
bagaimana mungkin melupakan dua setengah tahun lamanya dalam waktu singkat?
masih ingat malam itu
dengan mudahnya kau menyalahkan jarak
bisakah kau menyadarinya?
bukan jarak, bukan aku, bukan kamu
pengabaian ataukah pengkhianatan?
ah biarlah cukup kamu yang tau
simpan baik-baik rahasiamu. Mungkin lebih baik aku tidak tau agar tak semakin membencimu dan menyalahkan semua padamu
Kubuka mata, masih mengantuk rasanya
kubiarkan lelah dan tarikan malas menemaniku pagi ini
Tiba-tiba ada suara masuk gendang telingaku "Mba din bangun, udah pagi"
Terpaksa aku buka mataku
menyambar dua ponselku sekaligus
kebiasaan
aku masih mengingatnya
tak ada 1 pesanpun menghiasi layar ponselku
sial, ini adalah hal terburuk di setiap pagiku
aku slalu berharap saat aku bangun ada sapaan hangat "bangun sayang"
darimu . . .
Aaaahhh
aku terlalu berharap
lepaskan!
sudah berapa kali kamu bilang ingin melepaskan?
jeratan masa lalu masih membelenggu. kini sesak yang kurasa
Ayolah din, kamu harus belajar "ikhlas"
terima takdirmu, yakinlah ini yang terbaik
memang mudah mengatakannya
tapi kenyataannya?
Pagiku selalu sesak
aku terlalu berharap, bangun dari mimpi burukku
aku harus tau, ini terjadi. ini bukan mimpi lagi
alam bawah sadarku bertanya, apa ada pesan dari dia?
hatiku yang memaksa mengatakan "sudahlah din, dia tak akan kembali"
akankan setiap pagiku harus begini? haruskah aku merasakan mimpi buruk setiap hari? jika kenyataannya ini memang terjadi
kubiarkan lelah dan tarikan malas menemaniku pagi ini
Tiba-tiba ada suara masuk gendang telingaku "Mba din bangun, udah pagi"
Terpaksa aku buka mataku
menyambar dua ponselku sekaligus
kebiasaan
aku masih mengingatnya
tak ada 1 pesanpun menghiasi layar ponselku
sial, ini adalah hal terburuk di setiap pagiku
aku slalu berharap saat aku bangun ada sapaan hangat "bangun sayang"
darimu . . .
Aaaahhh
aku terlalu berharap
lepaskan!
sudah berapa kali kamu bilang ingin melepaskan?
jeratan masa lalu masih membelenggu. kini sesak yang kurasa
Ayolah din, kamu harus belajar "ikhlas"
terima takdirmu, yakinlah ini yang terbaik
memang mudah mengatakannya
tapi kenyataannya?
Pagiku selalu sesak
aku terlalu berharap, bangun dari mimpi burukku
aku harus tau, ini terjadi. ini bukan mimpi lagi
alam bawah sadarku bertanya, apa ada pesan dari dia?
hatiku yang memaksa mengatakan "sudahlah din, dia tak akan kembali"
akankan setiap pagiku harus begini? haruskah aku merasakan mimpi buruk setiap hari? jika kenyataannya ini memang terjadi
karena dia datang, aku senang
karena dia datang, semua kembali seperti awal
karena dia datang kesekian kalinya dalam hidupku, entah kesekian yg keberapa
haru, restu yang tak di dapat kini ada dalam genggaman tangannya
semua baik
all is well
jarak kepercayaan dan restu sempura menjadikan aku dan dia ada
kata cinta dan janji manis memang mudah terucap dari bibirnya
seketika
entahlah, apa yang terjadi
semua terulang kembali
jarak yg menjadikan komunikasi terhenti
bertahan
tetap bertahan dalam ketidakberdayaan
bertahan pada kepercayaan
bertahan pada keyakinan
wake up
kenyataan tak sejalan dengan harapan
semua tak semudah yang dibayangkan
hanya hidup dalam kesendirian dan pengabaian
kini aku yang angkat kaki
namun
tak seperti yang ada dalam imajinasi
kau mendahului
hatimu telah lama pergi
cintamu telah terbagi
dan kini
aku semakin mengerti
kau bukanlah cinta sejati!
Kota kelahiran, 10 Agustus 2014
VN
karena dia datang, semua kembali seperti awal
karena dia datang kesekian kalinya dalam hidupku, entah kesekian yg keberapa
haru, restu yang tak di dapat kini ada dalam genggaman tangannya
semua baik
all is well
jarak kepercayaan dan restu sempura menjadikan aku dan dia ada
kata cinta dan janji manis memang mudah terucap dari bibirnya
seketika
entahlah, apa yang terjadi
semua terulang kembali
jarak yg menjadikan komunikasi terhenti
bertahan
tetap bertahan dalam ketidakberdayaan
bertahan pada kepercayaan
bertahan pada keyakinan
wake up
kenyataan tak sejalan dengan harapan
semua tak semudah yang dibayangkan
hanya hidup dalam kesendirian dan pengabaian
kini aku yang angkat kaki
namun
tak seperti yang ada dalam imajinasi
kau mendahului
hatimu telah lama pergi
cintamu telah terbagi
dan kini
aku semakin mengerti
kau bukanlah cinta sejati!
Kota kelahiran, 10 Agustus 2014
VN
Tak bisakah ?
Tak bisakah aku lebih lama memandang manis wajahmu?
Saat malam mengingatkanku pada kisah kita yang dulu aku masih terpaku menahan kepergianmu
Tak bisakah kita nikmati kopi ini lebih lama?
Sekedar untuk menghangatkan jiwa kita yang merasakan hal yang sama
Kita diambang keraguan tak tahu kemanakah harus memutar arah dan tujuan
Tak bisakah kita menyeduh kopi ini bersama?
Sebentar saja jangan biarkan romantisme ini berlalu tanpa makna
Seduhlah kopi ini dengan deretan cinta meski tanpa kata aku tetap bisa merasakannya
Tuangkanlah pelan-pelan kopinya
Layaknya pelan-pelan kau mendekatiku di masa lalu
Hiruplah aroma kopinya yang menenangkan
Pasti aroma ini akan kau rindukan di masa mendatang
Nikmati setiap teguk kopinya
Apa yang kau rasakan?
Pahit bukan?
Itulah alur cinta kita sayang
Meski pahit kopi ini tetap kita nikmati disetiap tegukan
Tetap kau butuhkan meski kau nikmati manisnya hidangan
Ya kau benar kopi memang membuat kita kecanduan
Begitu juga cinta
Kopi dan cinta adalah candu
Kota Atlas, 27 November 2013
VN
Tak bisakah aku lebih lama memandang manis wajahmu?
Saat malam mengingatkanku pada kisah kita yang dulu aku masih terpaku menahan kepergianmu
Tak bisakah kita nikmati kopi ini lebih lama?
Sekedar untuk menghangatkan jiwa kita yang merasakan hal yang sama
Kita diambang keraguan tak tahu kemanakah harus memutar arah dan tujuan
Tak bisakah kita menyeduh kopi ini bersama?
Sebentar saja jangan biarkan romantisme ini berlalu tanpa makna
Seduhlah kopi ini dengan deretan cinta meski tanpa kata aku tetap bisa merasakannya
Tuangkanlah pelan-pelan kopinya
Layaknya pelan-pelan kau mendekatiku di masa lalu
Hiruplah aroma kopinya yang menenangkan
Pasti aroma ini akan kau rindukan di masa mendatang
Nikmati setiap teguk kopinya
Apa yang kau rasakan?
Pahit bukan?
Itulah alur cinta kita sayang
Meski pahit kopi ini tetap kita nikmati disetiap tegukan
Tetap kau butuhkan meski kau nikmati manisnya hidangan
Ya kau benar kopi memang membuat kita kecanduan
Begitu juga cinta
Kopi dan cinta adalah candu
Kota Atlas, 27 November 2013
VN
Langganan:
Postingan (Atom)